EKSPEDISI TABUK: PERJALANAN BERAT YANG MENGUJI KEIMANAN

Ekspedisi Tabuk adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tahun ke-9 Hijriah atau sekitar Oktober 630 Masehi. Rasulullah ﷺ memimpin pasukan Muslim menuju wilayah Tabuk di utara Jazirah Arab, dekat Teluk Aqaba, setelah beredar kabar bahwa pasukan Romawi Timur (Bizantium) tengah bersiap menyerang wilayah Muslim. Meskipun ancaman itu belum terbukti nyata, Rasulullah ﷺ melihat pentingnya untuk menunjukkan kekuatan umat Islam kepada dunia luar serta menegaskan eksistensi politik dan militer kaum Muslim setelah penaklukan Makkah.

Persiapan ekspedisi ini dilakukan dalam kondisi yang sangat sulit. Saat itu, cuaca di Madinah sangat panas, sumber air terbatas, dan musim panen kurma sedang berlangsung sehingga banyak orang enggan meninggalkan rumah. Karena beratnya kondisi ini, ekspedisi tersebut disebut juga “Jaisyul ‘Usrah” atau “Pasukan dalam Kesulitan.” Namun, semangat para sahabat begitu luar biasa. Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu menyumbangkan 200 unta dan 1.000 dinar emas untuk keperluan perang. Para sahabat lainnya pun berlomba-lomba memberikan apa yang mereka punya, meski hanya segenggam kurma atau sedikit bekal perjalanan.

Rasulullah ﷺ berangkat dari Madinah dengan pasukan sekitar 30.000 orang, menjadikan ekspedisi ini sebagai salah satu yang terbesar sepanjang masa kenabian. Perjalanan ke Tabuk sangat berat,  terik matahari, jarak jauh, dan minimnya air membuat para sahabat benar-benar diuji kesabarannya. Sebagian kaum munafik mencari-cari alasan untuk tidak ikut, sementara kaum mukmin sejati meneguhkan hati untuk berangkat bersama Rasulullah ﷺ, meskipun harus berbagi tunggangan dan bertahan dengan sedikit bekal.

Setibanya di Tabuk, ternyata pasukan Bizantium yang dikabarkan hendak menyerang tidak pernah muncul. Tidak ada pertempuran besar yang terjadi, namun misi tersebut membawa hasil besar. Rasulullah ﷺ berhasil menegakkan wibawa kaum Muslim di mata suku-suku Arab di wilayah utara. Beberapa kabilah bahkan datang menawarkan perdamaian dan kesetiaan kepada Rasulullah ﷺ. Selain itu, ekspedisi ini menunjukkan bahwa kekuatan Islam telah menjadi kekuatan besar yang ditakuti oleh kekaisaran besar seperti Romawi.

Ekspedisi Tabuk menjadi simbol keteguhan iman, ketaatan, dan pengorbanan di jalan Allah. Meski tidak menghasilkan kemenangan dalam bentuk peperangan, peristiwa ini membuktikan kesiapan umat Islam dalam menghadapi ujian berat demi menjaga agama dan persatuan. Dari perjalanan ini, umat belajar bahwa kemenangan tidak selalu diukur dari hasil pertempuran, tetapi dari ketaatan dan kesabaran dalam menjalankan perintah Allah. Tabuk menjadi saksi bahwa iman yang kuat mampu menaklukkan segala kesulitan, dan pengorbanan yang tulus menjadi kunci keberkahan perjuangan.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Ekspedisi_Tabuk