FIKIH PRIORITAS: MENATA AMAL SESUAI

Dalam kehidupan seorang Muslim, memahami urutan prioritas dalam beramal sangat penting agar ibadah dan aktivitas sehari-hari membawa keberkahan dan ridha Allah. Prinsip fikih prioritas mengajarkan bagaimana menempatkan amalan yang lebih utama di atas amalan yang kurang utama, sehingga energi dan waktu yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara efektif dan bermanfaat.
Langkah pertama dalam fikih prioritas adalah memprioritaskan amalan yang wajib dibandingkan yang sunnah. Amalan wajib seperti shalat, zakat, dan berbakti kepada orang tua harus didahulukan karena meninggalkannya bisa berdosa, sedangkan amalan sunnah bersifat tambahan. Rasulullah ﷺ bersabda, “Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dikerjakan secara kontinu meskipun sedikit,” menegaskan pentingnya konsistensi dalam amal wajib.
Setelah amalan wajib, amalan sunnah seperti menuntut ilmu, berzikir, dan sedekah sunnah menjadi prioritas berikutnya. Dalam hal ini, kontinuitas tetap menjadi fokus utama, karena Allah lebih menyukai ibadah yang berkesinambungan daripada yang dilakukan sekali banyak tapi tidak rutin. Ikhlas dalam beramal juga menjadi prioritas; amalan yang dilakukan hanya untuk Allah, bukan untuk dipuji manusia, memiliki nilai lebih tinggi di sisi-Nya.
Selain itu, fikih prioritas juga menekankan pentingnya urutan dalam tindakan sehari-hari. Misalnya, menyelesaikan kewajiban keluarga, pekerjaan, dan kewajiban sosial harus lebih diutamakan daripada aktivitas yang bersifat hiburan atau pribadi. Prinsip ini membantu seorang Muslim tetap seimbang antara dunia dan akhirat, serta mengurangi risiko menunda kewajiban penting karena kesibukan yang kurang bermanfaat.
Dengan menerapkan fikih prioritas, seorang Muslim dapat hidup lebih teratur dan produktif dalam beramal. Setiap langkah yang diambil menjadi lebih terarah dan sesuai tuntunan syariat, sehingga ibadah dan aktivitas sehari-hari tidak hanya memenuhi kewajiban, tetapi juga memberikan keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah. Kesadaran akan prioritas ini menjadi kunci untuk menjalani hidup yang lebih bermakna dan terfokus pada hal-hal yang benar-benar utama.
Sumber :
https://rumaysho.com/19271-fikih-prioritas.html